Teori Belajar Accelerated Learning

MAKALAH
TEORI BELAJAR ACCELERATED
LEARNING

Nama Kelompok :
1. Aditya Dwi Nugroho
2. Ayu Mujayanah
3. Clara Nopi Astiti
4. Islahani Maryama Riski
5. Nurul Ulfiyanah

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2014
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua Amin…..
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca makalah ini demi terwujudnya tugas makalah yang lebih sempurna. Besar harapan kami semoga penulisan tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 2
1.3. Tujuan 2
1.4. Manfaat 2

BAB II PEMBAHASAN 3
2.1. Pengertian Teori Belajar Accelerated Learning 3
2.2. Konsep-konep Dasar Teori Belajar Accelerated Learning 4
2.3. Strategi Pembelajaran Accelerated Learning 6
2.4. Prinsip-prinsip Teori Belajar Accelerated Learning 12
2.5. Implementasi Teori Pembelajaran Accelerated Learning 14

BAB III PENUTUP 15
3.1. Simpulan 15

DAFTAR PUSTAKA 16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Selama ini proses belajar yang berlangsung di sekolah maupun program-program pelatihan yang diselenggarakan cenderung berlangsung dalam suasana yang monoton dan membosankan. Dalam kondisi ini guru hanya menuangkan ilmu pengetahuan kedalam kepala siswa yang berlaku pasif. Materi yang diajarkan hanya diceramahkan tanpa ada upaya untuk melibatkan potensi siswa untuk berfikir dan memberi respon terhadap pengetahuan yang ditransfer. Kadang–kadang aktivitas belajar disertai dengan ancaman yang membuat siswa cenderung mencari selamat. Aktivas belajar seperti ini, jelas tidak akan membuat pembelajar dapat menciptakan pengetahuan secara optimal.
Agar dapat mengatasi permasalahan tersebut banyak perubahan mendasar yang perlu dilakukan agar dapat membantu siswa mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompentesi aktual. Perubahan mendasar yang perlu dilakukan mencakup penggunaan strategi dan metode pembalajaran yang dapat menjadikan proses belajar bukan lagi sebuah proses yang menakutkan tapi menjadi sebuah proses yang menyenangkan dan dapat membuat seseorang berkreasi dengan pengetahuan yang dipelajarinya.
Dalam belajar ada pembelajar yang cepat mencerna bahan, ada yang sedang, dan ada yang lamban. Ketiga tipe belajar ini menghendaki agar setiap guru mampu mengatur strategi pembelajaran yang sesuai dengan gaya dan kemampuan belajar mereka. Saat ini muncul satu konsep belajar yang menawarkan cara belajar yang lebih cepat, yang dikenal dengan konsep “Accelerated Learning”. Teknik belajar baru ini diharapkan bisa membantu anak didik belajar lebih cepat dari sebelumnya. Teknik yang ditawarkan ini telah diuji dalam berbagai penelitian dan eksperimen pembelajaran oleh para ilmuwan dan pakar psikologi. Cara belajar dalam “Accelerated Learning&ldquo ; merupakan sebuah tawaran baru yang sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut, sebagai masukan terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia dewasa ini dan untuk masa yang akan datang, khususnya bagi pendidikan Islam.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang akan di ajukan dalam pembuatan makalah ini, adalah:
1. Jelaskan pengertian Accelerated Learning ?
2. Jelaskan konsep dasar Accelerated Learning ?
3. Jelaskan strategi pembelajaran Accelerated Learning ?
4. Jelaskan prinsip-prinsip Accelerated Learning ?
5. Bagaiamana implementasi dari Accelerated Learning ?

1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian serta tujuan dari teori belajar Accelerated Learning.
2. Untuk meengetahui dan memahami konsep dasar teori Accelerated Learning.
3. Untuk mengetahui dan memahami strategi pembelajaan Accelerated Learning.
4. Untuk mengetahui dan memahami prinsip-prinsip Accelerated Learning.
5. Untuk mengetahui dan memahami implementasi teori ini.

1.1 Manfaat Penulisan
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Manfaat bagi mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap Teori Belajar Konstruksivisme.
2. Manfaat bagi penulis sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada mata kuliah Psikologi Belajar.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Accelerated Learning
Accelerated Learning (A.L.) adalah cara belajar cepat dan alamiah yang merupakan gerakan modern yang mendobrak cara belajar di dalam pendidikan dan pelatihan terstruktur. Dave Meier, penulis buku The Accelerated Learning Handbook, yang diterbitkan oleh McGraw-Hill New York tahun 2000, mengajak kita untuk memperbarui pendekatan terhadap pembelajaran untuk memenuhi tuntutan dinamika kebudayaan yang bermetabolisme tinggi ini.
Accelerated Learning memperbarui metode-metode belajar konvensional, yang dilahirkan pada awal era ekonomi industri, cenderung menyerupai bentuk dan gaya pabrik: mekanisasi, standardisasi, kontrol luar, satu-ukuran-untuk-semua, pengondisian behavioristis (hadiah dan hukuman), fragmentasi, dan tekanan pada format “Saya-bicara-kau-mendengar” (yang juga dikenal sebagai teknik membosankan). Dimana Kita merasa bahwa itulah satu-satunya cara untuk mempersiapkan pelajar menjalani kehidupan yang kering dan membosankan.
Landasan lama didasarkan pada anggapan bahwa pembelajar adalah konsumen, pada prestasi individu, pengotak-ngotakan (orang dan pokok masalah), kontrol birokrasi terpusat, pelatih sebagai pelaksana program, bahwa pembelajaran terutama bersifat verbal dan kognitif, dan program pelatihan sebagai proses jalur perakitan. Landasan baru didasarkan pada anggapan bahwa pembelajar adalah kreator, pada kerja sama dan prestasi kelompok, kesalingterkaitan, belajar sebagai aktivitas seluruh pikiran/tubuh, dan program belajar yang menyediakan lingkungan belajar yang kaya-pilihan dan cocok untuk seluruh gaya belajar.
Belajar merupakan suatu proses internalisasi pengetahuan dalam diri individu. Aktivitas belajar akan berlangsung efektif apabila seseorang yang belajar berada dalam keadaan positif dan bebas dari tertekan (presure). Selama ini proses belajar yang berlangsung di sekolah maupun program-program pelatihan yang diselenggarakan cenderung berlangsung dalam suasana yang monoton dan membosankan. Dalam kondisi ini guru hanya menuangkan ilmu pengetahuan kedalam kepala siswa yang berlaku pasif yang dikenal dengan istilah “pour and snoor”. Materi yang diajarkan hanya diceramahkan tanpa ada upaya untuk melibatkan potensi siswa untuk berfikir dan memberi respon terhadap pengetahuan yang ditransfer. Kadang–kadang aktivitas belajar disertai dengan ancaman yang membuat siswa cenderung mencari selamat. Aktivas belajar seperti ini, jelas tidak akan membuat pembelajar (learner) dapat menciptakan pengetahuan secara optimal.
Agar dapat mengatasi permasalahan tersebut banyak perubahan mendasar yang perlu dilakukan agar dapat membantu siswa mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompentesi aktual. Perubahan mendasar yang perlu dilakukan mencakup penggunaan strategi dan metode pembalajaran yang dapat menjadikan proses belajar bukan lagi sebuah proses yang menakutkan tapi menjadi sebuah proses yang menyenangkan (fun) dan dapat membuat seseorang berkreasi dengan pengetahuan yang dipelajarinya.
Accelerated Learning sebagai cara untuk menciptakan aktivitas belajar menjadi sebuah proses yang menyenangkan. Accelerated Learning merupakan pendekatan belajar yang lebih maju dari pada yang digunakan saat ini. Implementasi Accelerated Learning pada proses belajar di sekolah dapat memberikan beberapa keuntungan. Accelerated Learning didasarkan riset terakhir tentang perkembangan otak dan belajar. Saat ini Accelerated Learning digunakan dengan memanfaatkan metode dan media yang bervariasi dan bersifat terbuka serta fleksibel. Bentuk Penyelenggaran :
1. Program khusus, siswa yang memiliki kecerdasan luar biasa bersama dengan siswa bekemampuan biasa.
2. Kelas khusus, siswa yang memiliki kemampuan luar biasa ditempatkan pada kelas khusus.
3. Sekolah khusus, siswa yang belajar di sekolah ini adalah mereka yang hanya memiliki kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa.
Ada banyak hal yang turut mendukung berhasil-tidaknya program ini. Yakni sarana dan prasarana termasuk di dalamnya guru dan buku. Pada kelas ini guru harus memiliki kualifikasi dan kemampuan khusus, berkualitas, berpengalaman, mendapat pelatihan dan selalu siap agar dapat menyesuaikan diri dengan siswanya.

2.2. Konsep Dasar Accelerated Learning
Konsep cara belajar cepat diawali oleh pandangan Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl tentang adanya beberapa hal yang menjadi karakteristik tahun-tahun terakhir yang penuh pancaroba dari millenium II yang baru lalu. Hal tersebut merupakan tantangan yang harus dijawab oleh setiap orang tua, pendidik, pelaku bisnis dan pemerintahan. Keberhasilan pada abad mendatang akan bergantung pada sejauh mana seseorang dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan yang tepat untuk menguasai kecepatan, kompleksitas, dan ketidakpastian yang saling berhubungan satu sama lain. Perubahan dunia yang begitu cepat menuntut kemampuan belajar yang lebih cepat. Kompleksitas dunia yang terus meningkat menuntut kemampuan yang sesuai untuk menganalisis setiap situasi secara logis dan memecahkan masalah secara kreatif. Prioritas utama bagi lembaga pendidikan adalah mengajarkan kepada anak-anak bagaimana cara belajar dan bagaimana cara berpikir. Hanya dengan dua ketrampilan super inilah seseorang dapat mengatasi perubahan dan kompleksitas serta menjadi manusia yang secara ekonomi tidak bergantung dan tidak akan menganggur pada abad ini. Kedua keterampilan tersebut akan menghasilkan kemandirian dan kepercayaan diri. Kemandirian merupakan kemampuan untuk mengelola cara belajar sejak dini, untuk menguasai informasi, dan untuk mengetahui bagaimana menggunakan informasi tersebut guna menghasilkan produk-produk dan jawaban-jawaban kreatif terhadap berbagai masalah. Semua hal tersebut berimplikasi pada kebutuhan mendesak akan keharusan melakukan suatu perubahan, baik dalam apa yang dipelajari dan bagaimana ia mempelajari. Belajar menjadi sangat penting karena ketika seseorang mempelajari methode belajar yang baik, maka kepercayaan dan keyakinan dirinya akan meningkat. Ketika seseorang mempelajari methode belajar yang baik, maka akan memperoleh kemampuan dasar untuk menjadi pembelajar (student) yang mampu mengatur diri, dan kemampuan dasar untuk meningkatkan pengembangan pribadi. Selain itu juga akan memiliki kekuatan untuk berubah dari konsumen pendidikan yang pasif menjadi pengelola pembelajaran dan kehidupan yang aktif bagi diri sendiri.
Menurut Colin dan Malcolm, belajar bukan hanya untuk mengetahui jawaban-jawaban, juga bukan sekedar untuk mengetahui penggalan dari suatu batang tubuh pengetahuan. Belajar juga tidak hanya diukur dengan indeks prestasi dan nilai ujian saja. Akan tetapi belajar adalah petualangan seumur hidup, perjalanan eksplorasi tanpa akhir untuk menciptakan pemahaman personal. Petualangan tersebut haruslah melibatkan kemampuan untuk secara terus menerus menganalisis dan meningkat cara belajar, serta kemampuan menyadari proses belajar dan berpikir diri sendiri. Belajar haruslah dimulai sedini mungkin dan terus berlangsung seumur hidupnya, serta mengimplementasikan apa yang dipelajari.
Seseorang akan menemukan bahwa belajar itu mudah dan menyenangkan ketika orang tersebut mampu menggunakan bentuk-bentuk kecerdasannya yang paling kuat. Hal tersebut disebabkan karena sebagian orang mungkin kurang mampu dalam suatu jenis kecerdasan. Akan tetapi karena gabungan dan paduan khusus keterampilan yang dimilikinya, dia mungkin mampu mengisi dengan baik beberapa kekurangannya secara baik. Tapi umumnya semakin baik seseorang mengembangkan kecerdasannya yang lain, maka akan semakin luwes orang tersebut memenuhi tantangan dalam kehidupan yang luas aspeknya.
Metode belajar dalam Accelerated Learning mengakui bahwa masing-masing individu memiliki cara belajar pribadi pilihan yang sesuai dengan karakter dirinya. Oleh karena itu, ketika seseorang belajar dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai dengan gaya belajar pribadinya, maka berarti ia telah belajar dengan cara yang paling alamiah bagi diri sendiri. Sebab, yang alamiah menjadi lebih mudah, dan yang lebih mudah menjadi lebih cepat, itulah alasan Colin Rose dan Malcolm J. Nicholl menyebutnya cara belajar cepat.

2.3. Strategi dan Alasan dari Konsep Pembelajaran Accelerated Learning
Struktur teori belajar accelerated learning meliputi enam tahap. Keenam tahap itu mudah diingat melalui penggunaan akronim MASTER, yaitu: (a) motivating your mind; (b) acquiring the information; (c) searching out the meaning; (d) trigering the memory; (e) exhibiting what you know; dan (f) reflecting on how you’ve learned (Colin Rose dan Malcolm J.. Nicholl;1997).
1. Menentukan kerangka berpikir (getting in the right state of mind).
Tahap pertama agar belajar itu berhasil adalah bertanya pada diri sendiri ketika ingin belajar. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk memotivasi diri adalah sebagai berikut:
a. Memotivasi diri
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam belajar adalah suasana relaks,tidak tergesa-gesa, dan menyenangkan.Ada enam tahap untuk menciptakan suasana belajar yang bersifat yang bersifat alamiah, yaitu :
1. Mengingat peristiwa keberhasilan di dalam kehidupan sendiri,yaitu pada waktu melakukan sesuatu dengan berhasil, atau sesuatu yang membanggakan
2. Memperkuat ingatan. Ingat kembali seperti apakah peristiwa keberhasilan itu
3. Setelah menangkap kembali peristiwa dan perasaan belajr puncak itu,pikirkan satu kata yang merangkum peristiw semula.
4. Duduk dengan tegak dan tegapkan badan
5. Kepalkan tangan. Hal ini bersifat alamiah sebagaimana ketika seseorang merasa kuat.
6. Sekarang perkuat kenangan pengalaman asli.
b. Mengenang Kembali Kesuksesan yang Pernah diperoleh
Mengenal prestasi yang pernah diperoleh merupakan bagian integral dari membangun kepercayaan diri. Pembelajar telah pernah mengalami peristiwa keberhasilan lagi.Peristiwa keberhasilan yang perlu dikenang kembali itu tidak hanya peristiwa yang terjadi di sekolah, melainkan juga di lingkungan keluarga, dan masyarakat. Dengan kata lain mengenang kembali keberhasilan yang pernah diperoleh selama kehidupannya. Peristiwa keberhasilan itu seperti: menjadi pelajar teladan, lulus ujian SIM, lulus sekolah,naik kelas dan sejenisnya.
c. Peneguhan Positif
Pembelajar dapat meningkatkan peluang keberhasilan dengan berpikir dan menyatakan hal-hal positif pada diri sendiri. Peneguhan dirti yang bersifat positif itu dapat membantu menciptakan citra diri yang positif. Citra diri adalah gambaran diri sendiri yang disimpan di alam bawah sadar,atau pada sistem limbik atau otak tengah.
2. Memperoleh Informasi
Strategi untuk mengidentifikasi dan memperoleh informasi yang sesuai dengan pilihan sendiri adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan gagasan inti (establish the core idea)
b. Membuat sketsa tentang apa yang telah diketahui ( skecth out what you know )
c. Pecahkan menjadi langkah-langkah kecil ( one small step at a time )
d. Bertanya dan bertanya ( ask,ask,ask )
e. Multi inderawi ( the visual,auditory,kinesthetic attach)
3. Mencari makna
Pengembangan dan penggunaan intelegensi secara sadar merupakan tindakan yang dapat mengarahkan pada keseimbangan dalam belajar, yakni belajar yang bukan saja sesuai dengan kekuatan diri sendiri melainkan juga memungkinkan pembelajar tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang unik. Penggunaan seluruh kecerdasan itu juga mendorong pembelajar untuk berpikir dengan cara-cara baru. Hasil dari tindakan ini adalah pembelajar menjadi orang kreatif. Oleh karena itu cara belajar yang baik adalah menggunakan kecerdasan sebanyak mungkin. Mengubah fakta menjadi makna adalah arena di mana ke delapan kecerdasan berperan aktif. Setiap jenis kecerdasan adalah sumber daya yang bisa diterapkan ketika mengeskplorasi dan menginterpretasi fakta-fakta dari materi pelajaran. Teori Delapan Kecerdasan dikemukakan oleh Gardner, yang secara garis besarnya adalah sebagai berikut :
1) Kecerdasan Linguistik (bahasa), yaitu kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi dengan kata-kata atau bahasa.
2) Kecerdasan Logis-Matematis, adalah kemampuan berpikir (menalar) dan menghitung, berpikir logis dan sistematis.
3) Kecerdasan Visual-Spasial, adalah kemampuan berpikir menggunakan gambar, membayangkan berbagai hal pada mata pikiran.
4) Kecerdasan Musikal, adalah kemampuan mengubah atau menciptakan musik, dapat bernyanyi dengan baik, atau memahami dan mengapresiasi musik.
5) Kecerdasan Kinestetik– Tubuh, adalah kemampuan menggunakan tubuh secara terampil dalam memecahkan masalah, menciptakan produk atau mengemuka-kan gagasan dan emosi.
6) Kecerdasan Interpersonal (sosial), adalah kemampuan bekerja secara efektif dengan orang lain, berhubungan dengan orang lain dan memperlihatkan empati dan pengertian, memperhatikan motivasi dan tujuan mereka.
7) Kecerdasan Intrapersonal, yaitu kemampuan manganalisis diri sendiri, mampu merenung dan menilai prestasi diri, serta mampu membuat rencana dan menyusun tujuan yang hendak dicapai.
8) Kecerdasan Naturalis, yaitu kemampuan mengenal flora dan fauna, melakukan pemilahan-pemilahan runtut dalam dunia kealaman, dan menggunakan kemampuan ini secara produktif.
4. Memicu Memori
Setiap kegiatan belajar memerlukan memori,karena memori akan menyimpan seluruh materi yang telah dipelajari. Setiap orang memiliki memori jangaka pendek dan jangka panjang. Memori berikut merupakan upaya menujukkan cara kerja memori dan membantu menjelaskan tindakan yang harus dilakukan oleh pembelajar dalam memperkuat memori. Mengubah fakta ke dalam makna adalah unsur pokok dalam proses belajar. Menanamkan informasi pada memori mengharuskan seseorang untuk menyelidiki makna seutuhnya secara seksama dengan mengeksplorasi bahan subyek yang bersangkutan. Memori menjadi bersifat menetap atau semestara, sangat tergantung pada bagaimana kekuatan informasi “ didaftarkan ” untuk pertama kalinya pada otak. Itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk belajar dengan cara melibatkan indra pendengaran, penglihatan, berbicara dan bekerja, serta yang melibatkan emosi-emosi positif. Semua faktor tersebut membuat memori menjadi kuat. Di samping setiap orang memiliki berbagai tipe kecerdasan yang berbeda, mereka juga memiliki daya ingat (kemampuan mengingat) yang berbeda pula. Sebagian orang sangat baik dalam mengingat nama, wajah, atau angka, namun tidak ketiga-tiganya sekaligus. Akan tetapi sebenarnya setiap jenis memori dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode pelatihan yang benar. Dan berikut ini adalah beberapa metode untuk mengingat informasi yang sederhana maupun yang kompleks agar dapat tersimpan dalam memori:
1) Memutuskan untuk mengingat. Seseorang ingat sesuatu yang ingin dingatnya. Kata-kata kuncinya di sini adalah ingin. Seseorang harus membuat keputusan secara sadar bahwa ingin mengingat sesuatu. Jika seseorang ingin belajar sesuatu, harus memilihnya secara sadar. Harus menentukan pilihan (keputusan) untuk mengingat atau tidak mengingat. Beberapa ahli mengatakan bahwa untuk memasukkan informasi kedalam memori jangka panjang, harus memusatkan pikiran padanya selama paling tidak delapan detik.
2) Ambillah jeda, dan sering-seringlah. Dalam mengikuti suatu sesi kerja yang lama perlu mengambil jeda atau rehat setidaknya setiap 30 menit, dan hanya butuh waktu 2 hingga 5 menit, tetapi akan menjadi istirahat yang lengkap dari apa yang tengah dipelajari. Hal ini karena seseorang akan mengingat dengan sangat baik informasi yang didengar atau dilihat pada awal dan akhir suatu sesi belajar, maka dari itu dengan mengambil beberapa kali jeda, akan mengingat lebih banyak informasi yang diberikan di tengah-tengah.
3) Mengulangi selama dan sesudah belajar. Pengulangan dan peninjauan kembali materi yang dipelajari merupakan tahap-tahap sangat penting dalam menciptakan memori jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang akan mengingat suatu informasi lebih lama setiap kali mengulanginya. Jika ingin mengingat sesuatu yang baru, ulangilah hal itu segera, dan ulangi lagi setelah 24 jam, lalu setelah satu minggu, setelah dua minggu, satu bulan dan enam bulan. Setelah itu sesorang akan mampu mengingatnya terus jika mengulanginya setiap enam bulan.
4) Ciptakan Memori Multi-Sensori. Setiap manusia memiliki memori terpisah atas apa yang dilihat, didengar, diucapkan, dan dikerjakan. Karena itu, pengalaman multi-sensori akan memperluas dan memperdalam potensi seseorang dalam mengingat. Maka, pastikan bahwa ada pengalaman-pengalaman visual (lihat/pandang), auditori (dengar), dan kinestetik (gerak-laku).
5) Ciptakan Akronim (Singkatan). Akronim (singkatan) adalah kata yang dibentuk dari huruf atau huruf-huruf awal, atau masing-masing bagian dari sekelompok kata, atau istilah gabungan. Membuat berbagai akronim akan membuat lebih banyak memori menjadi menetap.
6) Kilatan Memori. Cara mengingat dengan teknik kilatan memori sangat efektif dan sederhana. Pada kenyatannya ketika cara itu digunakan di kelas, kebanyakan siswa memilihnya sebagai satu strategi yang paling baik untuk mengingat. Berikut ini cara yang dimaksud:
• Buat catatan dalam bentuk peta konsep atau daftar ringkas
• Pelajari dengan seksama selama satu atau dua menit
• Kesampingkan catatan itu, lalu buat lagi peta konsep berdasarkan ingatan.
• Kini bandingkan kedua peta konsep, akan segera terlihat ada yang terlewat.
• Sekarang buatlah peta konsep yang ketiga, kemudian bandingkan dengan yang pertama. Suatu gagasan yang bahkan lebih baik adalah mengikat bersama kekuatan kilatan memori dengan sebuah akronim.
7) Kartu Belajar. Beberapa subyek cukup ideal bagi kartu-kartu belajar, misalnya rumus-rumus ilmiah atau kata-kata asing. Gunakan kartu-kartu itu pada waktu santai untuk mengulang dan menguji diri sendiri.
8) Belajar Secara Menyeluruh. Dalam mempalajari bahan yang banyak jangan melakukannya baris demi baris, pelajarilah secara menyeluruh sebagai satu kesatuan. Metode ini lebih efektif daripada metode “dari bagian keseluruhan” karena metode ini dimulai dari gambaran besar, pola yang menyeluruh, dan itu bersifat multi sensori.
9) Ubahlah Ke Dalam Bentuk Cerita. Seseorang bisa menambahkan dimensi lain dengan membuat sebuah cerita untuk membantu mengingat butir-butir kunci.
10) Iringi Dengan Musik. Dalam dunia pendidikan, pengaruh musik terhadap peningkatan kemampuan akademik sudah cukup lama diyakini,selain dapat berpengaruh positif terhadap kualitas kehidupan anak-anak, juga dapat merangsang keberhasilan akademik jangka panjang. Musik sebagai bentuk seni, diintegrasikan penyajiannya dalam bidang studi lain di sekolah dapat meningkatkan hasil belajar bidang studi itu selain hasil belajar musik sendiri. Musik dan ritme membuat seseorang lebih mudah mengingat. Hal ini disebabkan karena musik sebenarnya berhubungan dan mempengaruhi kondisi fisiologis seseorang. Selama melakukan pekerjaan mental yang berat, tekanan darah dan denyut jantung cenderung meningkat. Gelombang otak meningkat, dan otot-otot menjadi tegang. Selama relaksasi dan meditasi, denyut jantung dan tekanan darah menurun, dan otot-otot mengendur. Biasanya akan sulit berkonsentrasi ketika benar-benar relaks, dan sulit untuk relaks ketika berkonsentrasi penuh. Jadi relaksasi yang diiringi dengan musik membuat pikiran selalu siap dan mampu berkonsentrasi.
5. Menampilkan apa yang telah diketahui
Pada tahap kelima ini, pembelajar harus membuktikan pada diri sendiri bahwa dia telah menguasai materi yang telah dipelajari
6. Refleksi
Mereview dan menilai terhadap apa yang telah dipelajari dan cara-cara belajar yang digunakan merupakan jantung bagi pembelajar yang sukses,independen,dan pemenuhan diri. Instropeksi,pemantauan diri,dan evaluasi diri merupakan karakteristik penting bagi pembelajar yang termotivasi diri ( self-motivated learned ). Kekuatan dan kelemahan diri perlu dikenali agar tinadakan dapat dilakukan dengan berhasil. Seseorang perlu merefleksikan pengalaman belajarnya, bukan hanya pada apa yang telah dipelajari, tetapi juga pada bagaimana mempelajarinya. Dalam langkah ini seseorang meneliti dan menguji cara belajarnya sendiri. Kemudian menyimpulkan teknik-teknik dan ide-ide yang terbaik untuk diri sendiri. Secara bertahap, seseorang akan dapat mengembangkan suatu pendekatan cara belajar yang paling sesuai dengan kemampuan dirinya. Langkah terakhir dalam rencana belajar ini adalah berhenti, kemudian merenungkan dan menanyakan pertanyaan ini pada diri sendiri: Bagaimana pembelajaran berlangsung? Bagaimana pembelajaran dapat berjalan lebih baik? Dan apa makna pentingnya bagi saya? Mengkaji dan merenungkan kembali pengalaman belajar dapat membantu mengubah karang penghalang yang keras menjadi batu pijakan untuk melompat ke depan. Sekali bisa mempelajari kombinasi personal kecerdasan dan cara belajar yang disukai, maka potensi belajar akan terbuka lebar-lebar. Pemantuan diri, evaluasi diri dan introspeksi terusmenerus adalah karakteristik kunci yang harus dimiliki pembelajar yang punya motivasi diri[5].
Belajar tentang cara-cara memperoleh sesuatu (learning how to learn) harus menjadi prioritas setiap orang dalam belajar. Ini karena tidak semua orang mampu meramalkan jenis keterampilan yang diperlukan dan keterampilan yang dipelajari dalam waktu singkat akan ketinggalan jaman. Demikian pula belajar berpikir logis dan kreatif harus menjadi perhatian setiap orang. Belajar berpikir ini digunakan ketika seseorang memecahkan masalah personal dan sosial secara efektif.
Seseorang yang mampu belajar tentang cara-cara belajar akan menumbuhkan kepercayaan dan penghargaan diri (self-esteem). Apabila seseorang belajar tentang cara-cara belajar bukan saja akan mampu mengatasi perubahan dan teknologi,melainkan juga akan menerima dengan terbuka. Apabila seseorang belajar tentang cara-cara belajar, dia akan memeperoleh keterampilan dasar dan menjadi pembelajar swa arah ( self directed learner), serta memperoleh keterampilan dasar untuk mencapai pertumbuhan personal. Pendeknya,setiap orang akan diberdayakan untuk berubah dari konsumen pendidikan pasif menjadi pengendali aktif terhadap belajar dan kehidupannya.
Pada dasarnya accelerated learning mengakui bahwa setiap orang memiliki cara-cara belajar yang sesuai dengan dirinya sendiri. Apabila dia belajar teknik yang sesuai dengan gaya belajarnya sendiri,maka dia akan belajar secara alamiah. Karena alamiah,maka akan lebih mudah dalam belajar,dan karena lebih mudah, maka dia akan belajar lebih cepat.

2.4. Prinsip-prinsip Accelerated Learning
Prinsip-prinsip Accelerated Learning adalah sebagai berrikut :
1. Belajar Melibatkan seluruh Pikiran dan Tubuh. Belajar tidak hanya menggunakan “otak” (sadar, rasional, memakai “otak kiri”, dan verbal), tetapi juga melibatkan seluruh tubuh/pikiran dengan segala emosi, indra, dan sarafnya;
2. Belajar adalah Berkreasi, Bukan Mengonsumsi. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang diserap oleh pembelajar, melainkan sesuatu yang diciptakan pembelajar. Pembelajaran terjadi ketika seorang pembelajar memadukan pengetahuan dan ketrampilan baru ke dalam struktur dirinya sendiri yang telah ada. Belajar secara harfiah adalah menciptakan makna baru, jaringan saraf baru, dan pola interaksi elektrokimia baru di dalam sistem otak/tubuh secara menyeluruh;
3. Kerja Sama Membantu Proses Belajar. Semua usaha belajar yang baik mempunyai landasan sosial. Kita biasanya belajar lebih banyak dengan berinteraksi dengan kawan-kawan daripada yang kita pelajari dengan cara lain manapun. Persaingan di antara pembelajar memperlambat pembelajaran. Kerja sama di antara mereka mempercepatnya. Suatu komunitas belajar selalu lebih baik hasilnya daripada beberapa individu yang belajar sendiri-sendiri;
4. Pembelajaran Berlangsung pada Banyak Tingkatan secara Simultan. Belajar bukan hanya menyerap satu hal kecil pada satu waktu secara linear, melainkan menyerap banyak hal sekaligus. Pembelajaran yang baik melibatkan orang pada banyak tingkatan secara simultan (sadar dan bawah-sadar, mental dan fisik) dan memanfaatkan seluruh saraf reseptor, indra, jalan dalam sistem total otak/tubuh seseorang. Bagaimanapun juga, otak bukanlah prosesor berurutan, melainkan prosesor paralel, dan otak akan berkembang pesat jika ia ditantang untuk melakukan banyak hal sekaligus;
5. Belajar Berasal dari Mengerjakan Pekerjaan Itu Sendiri (dengan Umpan Balik). Belajar paling baik adalah dalam konteks. Hal-hal yang dipelari secara terpisah akan sulit diingat dan mudah menguap. Kita belajar berenang dengan berenang, cara mengelola sesuatu dengan mengelolanya, cara bernyanyi dengan bernyanyi, cara menual dengan menjual, dan cara memperhatikan kebutuhan konsumen dengan memperhatikan kebutuhannya. Pengalaman yang nyata dan konkret dapat menjadi guru yang jauh lebih baik daripada sesuatu yang hipotetis dan abstrak-asalkan di dalamnya tersedia peluang untuk terjun langsung secara total, mendapatkan umpan balik, merenung, dan menerjunkan diri kembali;
6. Emosi Positif Sangat Membantu Pembelajaran. Perasaan menentukan kualitas dan juga kuantitas belajar seseorang. Perasaan negatif menghalangi belajar. Perasaan positif mempercepatnya. Belajar yang penuh tekanan, menyakitkan, dan bersuasana muram tidak dapat mengungguli hasil belajar yang menyenangkan, santai, dan menarik hati;
7. Otak-Citra Menyerap Informasi secara Langsung dan Otomatis. Sistem saraf manusia lebih merupakan prosesor citra dari pada prosesor kata. Gambar konkret jauh lebih mudah ditangkap dan disimpan darpada abstraksi verbal. Menerjemahkan abstraksi verbal menjadi berbagai jenis gambar konkret akan membuat abstraksi verbal itu bisa lebih cepat dipejari dan lebih mudah diingat.

2.5. Implementasi Pembelajaran Accelerated Learning
Implikasi accelerated learning terhadap proses belajar mengajar di kelas meliputi tiga konsep dasar, yaitu konsep belajar mengajar, strategi pembelajaran, dan cara belajar siswa.
a. Konsep belajar mengajar dalam accelerated learning menuntut adanya interaksi antara guru dan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar di kelas. Harus ada prakarsa dari guru terlebih dahulu untuk selanjutnya mendapat respon dari siswa. Jadi, antara konsep belajar dan konsep mengajar harus berjalan beriringan.
b. Dalam strategi pembelajaran guru dituntut mampu merancang strategi-strategi yang dapat menjadikan proses belajar berjalan dengan efektif dan efisien.
c. Dalam cara belajarnya, siswa diminta mengaplikasikan metode belajar 6 langkah M-A-S-T-E-R pada setiap kegiatan belajar mengajar. Seperti yang telah dijelaskan sebelumny[8].

Implentasi Accelerated Learning dalam aktivitas belajar dan pelatihan memerlukan adanya perubahan yang bersifat sistemik dan holistik. Perubahan secara mendasar perlu dilakukan karena kondisi pendidikan saat ini sudah sangat bersifat mekanistik yang disebabkan oleh terlalu lamanya pendekatan behavioristik digunakan. Pendekatan behavioristik telah meracuni proses pendidikan selama ini karena hanya merupakan pabrik yang menghasilkan robot-robot yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Adapun persiapan dalam implementasi Accelerated Learning adalah sebagai berikut :
a. Get learners out of a passive or resistant mental state (Menyiapkan mental siswa menjadi aktif).
b. Remove learning barriers (Menghapus hambatan-hambatan dalam belajar).
c. Arouse learners’ interest and curiosity (Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu siswa).
d. Give learner positive learning about, and a meaningful relationship with, the subject matter (Membuat siswa berfikir prositif tentang materi pelajaran).
e. Create active learners who inspired to think, learn, create, and grow – (Ciptakan siswa yang aktif yang dapat berfikir dan mencipta).
f. Get people out of isolation and into a learning community – Buat siswa keluar dari isolasi dan ajaklah mereka melihat masyarakat disekitar

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Jadi dari pembahasan di atas dapat ditarik simpulan bahwa Accelerated Learning (A.L.) adalah cara belajar cepat dan alamiah yang merupakan gerakan modern yang mendobrak cara belajar di dalam pendidikan dan pelatihan terstruktur. Saat ini Accelerated Learning digunakan dengan memanfaatkan metode dan media yang bervariasi dan bersifat terbuka serta fleksibel. Struktur teori belajar accelerated learning meliputi enam tahap. Keenam tahap itu mudah diingat melalui penggunaan akronim MASTER, yaitu: (a) motivating your mind; (b) acquiring the information; (c) searching out the meaning; (d) trigering the memory; (e) exhibiting what you know; dan (f) reflecting on how you’ve learned (Colin Rose dan Malcolm J.. Nicholl;1997).
Implikasi accelerated learning terhadap proses belajar mengajar di kelas yaitu:
a. Konsep belajar mengajar dalam accelerated learning menuntut adanya interaksi antara guru dan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar di kelas.
b. Dalam strategi pembelajaran guru dituntut mampu merancang strategi-strategi yang dapat menjadikan proses belajar berjalan dengan efektif dan efisien.
c. Dalam cara belajarnya, siswa diminta mengaplikasikan metode belajar 6 langkah M-A-S-T-E-R pada setiap kegiatan belajar mengajar. Seperti yang telah dijelaskan sebelumny[8].
Adapun persiapan dalam implementasi Accelerated Learning adalah sebagai berikut :
a. Get learners out of a passive or resistant mental state (Menyiapkan mental siswa menjadi aktif).
b. Remove learning barriers (Menghapus hambatan-hambatan dalam belajar).
c. Arouse learners’ interest and curiosity (Meningkatkan minat dan rasa ingin tahu siswa).
d. Give learner positive learning about, and a meaningful relationship with, the subject matter (Membuat siswa berfikir prositif tentang materi pelajaran).
e. Create active learners who inspired to think, learn, create, and grow – (Ciptakan siswa yang aktif yang dapat berfikir dan mencipta).
f. Get people out of isolation and into a learning community – Buat siswa keluar dari isolasi dan ajaklah mereka melihat masyarakat disekitar

DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Adi W. 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Tri Anni, Catharina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press
Rose, Colin dan Nicholl, Malcolm J. 2002. Accelerated Learning. Bandung: Nuansa Cendikia
http://nurfitriyanielfima.wordpress.com/2013/10/19/accelerated-learning/ (diakses 17/10/2014 07:43)
http://mitraikhtiar.blogspot.com/2013/06/metode-pembelajaran-kuasai-accelerated.html (diakses 17/10/2014 07:50)
http://garduguru.blogspot.com/2009/07/accelerated-learning.html (diakses 17/10/2014 07:56)


Tinggalkan komentar